Sabtu, 14 Juni 2014

Cetak Tinggi

            Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya seni. Tanpa disadari banyak benda-benda atau karya-karya yang disekeliling kita yang sering dilihat, didengar, dirasakan, bahkan digunakan memiliki unsur seni. Entah itu berupa seni rupa, seni musik, seni tari maupun seni teater.
Dengan mendapatkan Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa tentunya sangat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, karena dalam perkuliahan ini banyak karya-karya yang diajarkan kepada kami. Salah satunya seperti membuat karya seni rupa seperti mencetak. Mencetak merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperbanyak gambar. Salah satu proses mencetak adalah cetak tinggi. 
Pertama kali mendengar istilah cetak tinggi saya merasa bingung. Apa itu cetak tinggi? Bagaimana bentuk cetak tinggi?. Namun setelah diberikan sedikit penjelasan oleh dosen pengampu mata kuliah seni rupa yaitu Bapak Jajang Suryana, saya jadi ingat sesuatu. Dulu semasa masih TK (Taman Kanak-kanak) saya pernah melakukan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setelah diberikan petunjuk oleh bapak dosen, saya jadi mengetahui cetak tinggi itu seperti apa. Nah mungkin kejadian tersebut juga pernah dialami oleh yang lainnya. Padahal cetak tinggi tersebut sering digunakan oleh orang-orang bahkan mungkin oleh diri kita sendiri. Pernahkan kalian melihat stempel atau bahkan menggunakannya? Nah stempel tersebut merupakan salah satu benda yang menerapkan prinsip cetak tinggi.
Cetak tinggi merupakan salah satu seni cetak yang menggunakan bagian-bagian yang lebih tinggi atau timbul yang berasal dari benda yang digunakan sebagai alat cetak. Teknik  pembuatan cetak tinggi sangatlah mudah, sehingga sangat cocok untuk diterapkan atau diajarkan kepada anak sekolah dasar, karena dalam pembuatannya dapat menggunakan bahan-bahan yang ada pada lingkungan sekitar sehingga tidak sulit untuk mendapatkannya. Adapun bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai alat pencetak adalah benda-benda yang memiliki tekstur lunak seperti kentang, wortel, ketela, atau sejenis umbi-umbian lainnya. Selain itu juga, bahan yang sudah memiliki bentuk ukiran atau relif juga dapat digunakan sebagai alat pencetak, contohnya pelepah daun pisang. Kedua bahan tersebut tentunya memiliki perbedaan, sehingga dalam proses pencetakan gambarnya juga menggunakan teknik yang berbeda. Apabila menggunakan bahan yang lunak seperti umbi-umbian kita perlu membuat bentuk sesuai dengan yang diinginkan seperti mengukir bahan tersebut sehingga ada permukaan yang lebih menonjol. Teknik tersebut biasanya disebut dengan menoreh atau mencukil.  Sedangkan apabila menggunakan benda yang sudah memiliki bentuk ukiran seperti pelepah pisang tersebut tentunya akan menjadi lebih mudah, hanya dengan memotong pelepah pisang itu agar permukaannya datar.
Untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan alat dan bahan, serta langkah-langkah dalam kegiatan cetak tinggi.
Alat dan Bahan:
  1. Kertas gambar
  2. Pelepah daun pisang
  3. Umbi-umbian
  4. Pewarna (tinta stempel, cat air, pewarna makanan)
  5. Pisau
  6. Alas pewarna (spon)

Langkah-langkah Pembuatan:
1.      Pilihlah bahan yang akan digunakan sebagai penampang atau acuan cetaknya. Bahan yang bisa digunakan pelepah daun pisang ataupun umbi-umbian.
2.      Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan menggunakan pisau. Apabila bahan yang digunakan adalah pelepah pisang, potonganya harus dipotong sehingga permukaannya rata. Sedangkan apabila menggunakan umbi-umbian, bisa dibentuk agar permukaannya timbul atau bisa juga membentuknya dengan dicungkil menggunakan pisau sehingga terdapat permukaan yang berbeda-beda.
3.     Siapkan pewarna untuk mencetak gambar. Pewarna yang digunakan dapat berupa tinta stempel, cat air, atau pewarna makanan. 
4.     Tuangkan pewarna cair diatas spon.
5.   Tempelkan bahan cetakan pada spon yang sudah diisi pewarna.
6.      Tempelkan bahan cetak yang sudah berisi pewarna pada kertas gambar yang telah disiapkan.
7.      Tekan bahan cetakan tersebut agar bentuknya dapat menempel dengan kuat.
8.      Angkat acuan cetaknya.
9.   Begitu seterusnya dilakukan sesuai selera jika ingin membuat bekas apa saja pada permukaan kertas gambar.
10. Gambar acuan cetak akan meninggalkan bekas  pada kertas gambar sesuai dengan bagian yang menonjol atau timbul dari bahan cetakan.
Berikut ini adalah hasil karya cetak tinggi yang saya buat dengan menggunakan pelepah daun pisang sebagai bahan cetakannya.
Gambar 1. Menggunakan Pewarna Makanan

Gambar 2. Menggunakan Tinta Stempel

Gambar 3. Menggunakan Tinta Stempel

 Dari ketiga gambar diatas, dua gambar yang menggunakan pewarna dari tinta stempel dan satu gambar menggunakan pewarna makanan. Bisa kalian lihat, perbedaan yang terjadi antara gambar yang menggunakan tinta stempel dengan pewarna makanan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada gambar 1 yang menggunaka pewarna makanan, gambarnya terlihat lebih terang, karena dapat memadukan dua warna yang berbeda. Namun, untuk kerapian dan kejelasan motif dari bahan cetakan yang digunakan masih kurang bagus. Ada motif yang hampir tidak terlihat dikarenakan pewarnanya terlalu tebal menempel pada gambar. Sedangkan pada gambar 2 dan 3 menggunakan tinta stempel sebagai pewarnanya. Pada kedua gambar tersebut terlihat kurang menarik, karena hanya menggunakan satu warna saja. Selain itu, ada beberapa bagian motif yang warnanya hampir tidak terlihat. Namun, dengan menggunakan tinta stempel tersebut lebih mudah sehingga menghasilkan gambar yang lebih rapi.
 Dalam pembuatan karya cetak tinggi tersebut, sebenarnya sangat sederhana. Akan tetapi ada saja kendala yang saya alami, seperti hasil cetakan gambar yang kurang bagus. Ada kalanya pada hasil cetakan gambar tintanya terlalu tebal sehingg bentukknya menjadi tidak jelas dan kebalikannya, hasil cetakan gambarnya ada yang tidak terlihat. Setelah dicoba berulang-ulang kali, akhirnya saya dapat mengetahui penyebab dari kejadian tersebut. Yang menyebabkan hasil cetakan gambarnya terlalu tebal adalah karena pada permukaan bahan cetakan, pewarnanya masih banyak melekat, sedangkan yang mengakibatkan hasil cetakan gambar ada yang tidak terlihat karena kurang memberikan tekanan pada saat menempelkan bahan cetakan diatas kertas gambar.
Dengan diberikannya meteri mengenai cetak tinggi serta praktek dalam membuat karya dengan teknik cetak tinggi tersebut sangat memberikan manfaat bagi diri saya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai bekal nantinya untuk mengajarkan kegiatan tersebut kepada peserta didik. Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh siswa dalam kegiatan membuat karya cetak tinggi, seperti dapat melatih keterampilan siswa, serta melatih perkembangan diri siswa.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar