Minggu, 16 Maret 2014

Membatik Sederhana


            Negara Indonesia adalah negara yang terkenal di dunia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia ini tentunya menjadi daya tarik yang utama bagi warga asing untuk datang ke Indonesia menyaksikan secara langsung kebudayaan yang telah ada. Salah satu kebudayaan Indonesia yang paling terkenal adalah batik. Batik merupakan warisan budaya nusantara (Indonesia) yang mempunyai nilai dan perpaduan seni yang tinggi, sarat dengan makna filosofis dan simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berpikir masyarakat pembuatnya. Batik adalah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin sebagai alat perintang warna. Batik termasuk kerajinan yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak dahulu.
            Batik biasanya menjadi motif pada kain atau tekstil sehingga termasuk dalam seni tekstil. Motif dan corak yang khas dan unik itu menjadi daya tarik bagi orang yang melihatnya, sehingga masih sampai saat ini banyak orang yang mencintai dan bahkan menggunakan produk dengan motif batik, seperti: baju batik, celana batik, tas batik, dan lain-lain.  Namun batik juga dapat dibuat pada media kertas atau kanvas sehingga menjadi lukisan batik. Lukisan batik ini termasuk dalam seni terapan karena memiliki unsur-unsur keindahan yang dapat dijadikan sebagai pajangan untuk menghiasi ruangan atau suatu tempat agar menjadi lebih indah.
            Untuk membuat batik tidak boleh sembarangan, ada prinsip-prinsip yang harus kita ketahui terlebih dulu dalam membuat batik. Adapun prinsip dalam membatik adalah prinsip pewarnaan dan pelekatan lilin (malam). Batik dibuat melalui proses atau tahapan-tahapan yang harus dilakukan dengan benar. Pada proses pembuatan batik pada seni tekstil, ada beberapa media yang digunakan seperti: kain, pewarna, perintang (lilin), dan canting. Media utama dalam membuat batik adalah lilin (perintang). Lilin ini digunakan sebagai penghalang warna sehingga saat proses pewarnaan tidak terjadi penyerapan warna pada lilin yang diaplikasikan pada kain sehingga warna lilin tersebut tidak berubah warna.
Dalam perkuliahan seni rupa pada pertemuan keempat, kami diajarkan tentang prinsip membatik. Sebelumnya saya merasa penasaran apakah benar saat memberikan warna menggunakan lilin (perintang) tidak akan dapat merubah warnanya meskipun diberikan pewarna lain. Nah oleh karena itu, kami diajak untuk mempraktekan prinsip membatik. Adapun bahan yang digunakan antara lain:
      1. Kertas gambar sebagai pengganti kain.
      2. Krayon sebagai pengganti lilin (malam).
      3. Cat air atau (pewarna makanan, pewarna alami) sebagai pengganti pewarna kain.
      4. Kuas.
      5. Palet.
      6. Pensil.

Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan kertas gambar.
  2. Buatlah rencana gambar di atas kertas gambar dengan pensil. Buatlah dengan tipis saja. Atau bisa langsung menggunakan krayon.
  3. Tebalkan gambar tadi dengan menggunakan krayon, usahakan ditekan agar krayon melekat dengan baik.
  4. Setelah gambar ditebalkan, tutupi seluruh permukaan kertas gambar tersebut dengan memberikan pewarna cat air dengan kuas. Usahakan agar warnanya tidak sama dengan warna krayon yang digunakan untuk menggambar.
  5. Jika sudah diwarnai semua maka langkah terakhir adalah pengeringan dengan cara diangin-anginkan atau dijemur.

Nah, dibawah ini adalah hasil karya membatik yang saya buat.

Gambar yang menggunakan prinsip membatik

 Cukup sederhana bukan? Ternyata memang benar warna gambar yang menggunakan krayon tersebut tidak mengalami perubahan warna setelah ditumpuk dengan pewarna cat air. Krayon yang digunakan ternyata memiliki kandungan yang sama dengan lilin sehingga dapat digunakan sebagai perintang atau penghalang warna. Krayon dan lilin ternyata mengandung minyak. Oleh karena itu, seperti yang kita ketahui bahwa air dan minyak tidak dapat menyatu sehingga lilin dan krayon itu dapat menjadi perintang atau penghalang warna sehingga gambar yang dibuat dengan krayon tidak akan berubah warnanya meskipun ditumpuk dengan pewarna lain seperti cat air.
Kegiatan tersebut sangatlah menarik bagi saya, karena saya baru menyadari bahwa krayon dapat menjadi perintang atau penghalang warna. Kegiatan menggambar pun menjadi lebih mengasyikkan. Sebagai calon guru sekolah dasar, kegiatan menggambar membatik ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Selamat mencoba!
           

 Nb: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar